Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai NAM Air bakal melebarkan sayap dengan melakukan penerbangan regional sebagai upaya untuk mendukung program pendapatan dalam bentuk dolar dari Sriwijaya Air Group.
Direktur Opeasional NAM Air Hasudungan Pandiangan menginformasikan anak usaha Sriwijaya Air tersebut akan melayani rute penerbangan Indonesia-Timor Leste, yakni dari Kupang-Dili pergi-pulang.
“Penerbangan ini berlandaskan kesepakatan bilateral kedua negara,” ungkapnya Minggu (13/7/2014).
Dalam kesepakatan tersebut, NAM Air ditunjuk untuk melayani penerbangan tersebut guna memperlancar arus penduduk dan barang dari dua kota yang sama-sama terletak di Pulau Timor tersebut.
Selama ini, katanya, berdasarkan kajian maskapai tersebut, arus pergerakan penumpang dan barang dari kedua kota ini cukup tinggi, bisa mencapai 200.000 orang per tahun dengan berbagai tujuan seperti pendidikan, bisnis ataupun wisata.
Saat ini jika ingin bepergian warga hanya menggunakan jalan darat yang membutuhkan waktu berjam-jam. Dengan adanya rute baru ini perjalanan hanya bisa ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 1 jam, terangnya.
Nam Air masih harus menunggu penandatanganan kesepakatan tersebut yang dilakukan di tingkat menteri, dalam hal ini menteri transportasi. Sebenarnya, penandatanganan tersebut sudah dilakukan akhir Juni 2014 tetapi kemudian ditunda. Kemungkinan akan direalisasikan setelah pemerintahan baru.
Nantinya setelah tiba di Kupang, akan ada penerbangan konektivitas ke Denpasar, Surabaya dan Denpasar, ujarnya.
NAM Air berencana mengakuisisi rute penerbangan yang ditinggalkan Tigerair Mandala, yakni Yogyakarta-Palembang. Pihaknya sudah mengajukan permohonan ke Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan masih menunggu pengesahan dari pemerintah.
“Rencananya kami akan terbang akhir Juli 2014. Selain itu pada Agustus tahun ini kami akan terbangi rute yang menghubungkan Kupang-Ende-Labuan Bajo-Denpasar serta Kupang-Makassar,” katanya.
Menurutnya, NAM Air akan terus memainkan peran sebagai maskapai pengumpan atau feeder bagi Sriwijaya Air. Karena itu, rute-rute yang dilayani NAM, tidak bersinggungan dengan rute milik Sriwijaya.
Selama Semester I 2014, NAM Air telah memberangkatkan sedikitnya 90.000 penumpang dengan rute Jakarta-Pontianak-Yogyakarta, serta Surabaya-Denpasar-Waingapu-Maumere-Kupang. Secara keseluruhan NAM Air berkontribusi menyumbang pendapatan Sriwijaya Air Group sebesar 5%.
“Rencananya hingga akhir tahun kami akan mengoperasikan lima unit pesawat Boeing 737-500. Saat ini kami memiliki dua unit pesawat yang melayani 7 rute,” paparnya.
Direktur Oprasional Sriwijaya Air Totok Nursatyo mengatakan pihaknya memang menggiatkan penerbangan di rute regional untuk meraih pendapatan dalam bentuk dolar. Hingga kini pendapatan dalam nominal asing tersebut telah memberikan kontribusi sekitar 15% dari pendapatan perusahaan.