Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Semen Semester I/2014 Tak Capai Target

Pertumbuhan penjualan semen sepanjang semester I/2014 sekitar 3,9% atau turun cukup jauh dibandingkan dengan penjualan semester I/2013 yang tumbuh hingga 7,5%.

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan penjualan semen sepanjang semester I/2014 sekitar 3,9% atau turun cukup jauh dibandingkan dengan penjualan semester I/2013 yang tumbuh hingga 7,5%.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan pertumbuhan konsumsi atau penjualan semen nasional pada semester I/2014 tidak mampu mencapai target yang direncanakan, yakni sekitar 5%-6%.

Selain karena adanya kenaikan tarif listrik yang memengaruhi biaya produksi, rendahnya konsumsi semen di luar Pulau Jawa menjadi penyebab rendahnya konsumsi.

“Ini karena pada penjualan Juni, luar Jawa masih memprihatinkan, terutama Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Kalau Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Sumatra masih ada kenaikan,” kata Widodo di Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Dia memerinci, di Kalimantan, penjualan semen sepanjang semester I/2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tumbuh 2,8% dengan penjualan 2,20 juta ton. Adapun penjualan pada Juni 2014 turun 5,7% dibandingkan dengan Juni tahun lalu.

Di Sulawesi, penjualan semen sepanjang semester I/2014 tumbuh 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan penjualan 2,10 juta ton. Sedangkan penjualan pada Juni 2014 turun 7,6% dengan penjualan 336.406 ton.

Kemudian, di Bali dan Nusa Tenggara, penjualan sepanjang semester I/2014 dibandingkan dengan semester I/2013 turun 0,9% atau hanya 1,61 juta ton. Sedangkan pada Juni 2014, penjualan tumbuh 10,9% dibandingkan dengan Juni tahun lalu. Di Indonesia Timur, dibandingkan dengan semester I/2013, penjualan sepanjang semester I/2014 turun 1,9% atau dengan penjualan 632.559 ton. Adapun penjualan pada Juni 2014 tumbuh 8,8% dibandingkan Juni 2013.

“Untuk Sumatra, semester I/2014 tumbuh 1,4%, sedangkan pada Juni saja tumbuh 4,6 % dibandingkan pada periode serupa tahun lalu,” kata Widodo.

Di Pulau Jawa, yang memiliki serapan paling tinggi, penjualan sepanjang semester I/2014 tumbuh 5,6% dengan penjualan 16,32 juta ton. Sedangkan pada Juni 2014 tumbuh 8,7% dengan penjualan 3,03 juta ton.

Dia berharap, pada semester II/2014, pertumbuhan bisa meningkat hingga 6%-8% untuk mendorong pertumbuhan industri semen sepanjang tahun ini. Untuk bisa mencapat target tersebut, diharapkan proyek-proyek pemerintah, termasuk pembangunan smelter bisa segera dijalankan pada semester II ini.

“Kemudian, kami masih optimistis karena nanti masyarakat sudah tidak disibukkan lagi dengan adanya pemilu sehingga proyek bisa dioptimalkan. Semoga kendala suku bunga untuk perumahan rakyat tidak terganggu dan kontribusi kebutuhan pembangunan apartemen makin meningkat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper