Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan industri nonmigas semester I/2014 sekitar 5,6% atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 6,74%. Perlambatan ini dinilai sebagai penyebab turunnya pertumbuhan.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pertumbuhan industri nonmigas sepanjang semester I/2013 dipastikan lebih rendah dibandingkan dengan semester I/2013.
Meski belum memiliki data resmi, pihaknya yakin pertumbuhan tidak akan menyentuh angka 6%. Perlambatan investasi yang disebabkan oleh kenaikan tarif listrik untuk golongan industri menjadi salah satu faktor utama.
“Paling tidak tahun ini sampai 5,5%-5,6%. Memang jauh [perlambatan pertumbuhan] tetapi itu realistis,” kata Hidayat di Kemenperin, Selasa (1/7/2014).
Selain kenaikan tarif listrik pelanggan golongan industri, adanya pesta pemilu juga merupakan salah satu yang membuat investasi terhambat. Sebagian besar para investor memilih wait and see sampai masa pemilu berakhir. Dia berharap, setelah masa pemilu berakhir, investasi bisa masuk dengan masif.
Apalagi, kalau pemimpin yang terpilih memenuhi kriteria industri atau investor. Oleh sebab itu, kata dia, para calon presiden dan calon wakil presiden agar bisa memaparkan visi dan misi secara konkret pada debat terakhir nanti.
“Para investor membutuhkan pemimpin yang bisa menjamin stabilitas politik dan keamanan. Soalnya, investasi membutuhkan jaminan dan kepastian hukum, serta regulasi,” tambah dia.
Menurutnya, penopang yang masih membuat industri tumbuh sepanjang semester I/2014 adalah sudah teralisasinya beberapa smelter dan banyaknya ekspansi di sektor otomotif.
Jadi, meskipun sektor industri padat karya dan industri prioritas lainnya sepi, sektor otomotif masih menjadi andalah. Adapun pelemahan rupiah tidak memengaruhi perlambatan pertumbuhan industri nonmigas. “Untuk pelemahan rupiah tidak pengaruh karena saya yakin itu hanya sementara."
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri nonmigas pada triwulan I/2014 mencapai 5,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun industri non migas hanya tumbuh 5,56% dibandingkan dengan triwulan I/2013 yang tumbuh hingga 6,86%.