Bisnis.com, JAKARTA- Persatuan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengingatkan Kementerian Perhubungan terkait rencana pengoperasian kapal khusus angkutan ternak, mengingat karakter rantai pasok yang belum sepenuhnya lancar.
Dewan Pembina PPSKI Yudi Guntara mengatakan sebelum memulai pengoperasian kapal ternak tersebut, sebaiknya Kemenhub banyak melakukan kajian lapangan. Sebab, menurutnya, spesifikasi kapal yang kelak beroperasi harus sesuai dengan karakter perdagangan hasil ternak saat ini.
"Untuk kapal, misalnya, apakah nanti dibuat kapal-kapal yang besar, bisa memuat banyak, sedangkan karakter pengumpulan hasil ternak kita masih terpisah-pisah, mengumpulkan 300 ekor saja lama," ujarnya kepada Bisnis, Senin (30/6/2014).
Dia mengkhwatirkan spesifikasi kapal yang tidak sesuai tersebut malah merugikan banyak pihak. Contohnya, jika kapal terlalu besar, nantinya waktu perjalanan terhambat guna memuat penuh volume angkutan, sedangkan hewan yang sudah siap dikapalkan menjadi telantar.
Tidak hanya itu, dia juga mengingatkan agar spesifikasi kapal yang lengkap dengan fasilitas penunjang bagi hewan. Untuk kapal-kapal ternak Australia, lanjut Yudi, dilengkapi dengan teknologi pengatur suhu, dan fasilitas kesehatan hewan,
"Semoga saja Kemenhub tidak asal mengoperasikan," ujarnya.
Sementara itu, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan sebelum adanya pengoperasian kapal ternak, terlebih dulu harus ada pembenahan terhadap a rantai pemasok (sisi hulu). "Harus dilakukan penataan dan pengembangan prosedur dan penataan kelembagaan untuk pengumpulan sapi potong dari para peternak," ujarnya.