Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendala Infrastruktur Hambat Arus Investasi ke RI

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengungkapkan investasi di Indonesia terganjal persoalan ketidakstabilan politik dan ketidakpastian regulasi.
Arus investasi ke RI dihambat sejumlah persoalan/Bisnis
Arus investasi ke RI dihambat sejumlah persoalan/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengungkapkan investasi di Indonesia terganjal persoalan ketidakstabilan politik dan ketidakpastian regulasi.

Kepala Divisi Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Benny Marbun mengatakan iklim investasi dipengaruhi oleh tigal hal yaitu stabilitas politik, regulasi, dan pasar untuk menjamin konsumen.

“Dibandingkan negara Asean yang lain, Indonesia hanya menang di aspek pasar karena populasi kita yang besar,” katanya dalam acara Coffee Morning Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM tentang Penghapusan Subsidi Listrik di Jakarta, Jumat (27/6/2014).

Dia menjelaskan dalam aspek stabilitas politik dan regulasi, negara kita masih kalah dengan negara Asean yang lain.

Benny menjelaskan persoalan investasi di Indonesia dalam konteks kenaikan tarif listrik. Sudah bukan rahasia lagi kenaikan tarif listrik kerap dikambinghitamkan atas rendahnya investasi di Nusantara.

Berdasarkan laporan Bank Dunia, Indonesia harus rela kehilangan pertumbuhan ekonomi setidaknya 1% dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2004-2014) akibat rendahnya arus investasi langsung ke Tanah Air.

Berbeda dengan hipotesis Benny, World Bank Lead Economist for Indonesia Ndiame Diop mengungkapkan rendahnya investasi di bidang infrastruktur sebagai penyebab utama. Jumlah investasi bidang infrastruktur kurang dari 4% dari produk domestik bruto (PDB).

“Jumlah tersebut hanya setengah dari yang dibutuhkan,” jelasnya.

Perlu diketahui, pemerintah melakukan pengurangan belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 2,6% dari PDB. Ndiame menyatakan kebijakan itu memberi ruang pemerintah untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper