Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia masih melakukan pembicaraan intensif dengan perusahaan elektronik asal Korea Selatan, Samsung terkait rencana investasi Samsung di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan pihaknya tengah melakukan pendekatan agar Samsung mau membangun pabrik telepon seluler di Indonesia.
Adapun tanggapan dari pihak Samsung cukup positif sehingga kedua belah pihak melakukan pembahasan lebih lanjut terkait rencana investasi.
“Kalau Samsung kami yang melakukan approach, dia juga, jadi sama-sama melakukan pendekatan,” kata Budi di Kemenperin, Senin (23/6/2014).
Budi menjelaskan selama ini terjadi berita simpang siur yang menyatakan Samsung membatalkan rencana investasi di Indonesia dan lebih memilih Vietnam. Menurutnya, investasi Samsung di Vietnam sudah terjadi dan rencana investasi di Indonesia merupakan hal yang berbeda.
Saat ini, Samsung sudah memiliki pabrik produk elektorinik (di luar telepon seluler) di Indonesia. Adapun pabrik yang memproduksi DVD player, audio video, dan set top box (alat pengubah analog menjadi digital) di Indonesia tersebut memiliki nilai ekspor di atas US$1 miliar per tahun.
“Untuk yang telepon seluler kan belum ada, apalagi ekspor Samsung ke Indonesia sudah sampai 10 juta unit, cukup besar kalau dilihat impor ponsel Indoensia yang mencapai 70 juta unit per tahun,” tambah Budi.
Proses pendekatan, lanjutnya, belum memasuki tahap pembicaraan soal insentif. Saat ini, negosiasi masih seputar keyakinan pada pasar dan industri komponen di dalam negeri. Pemerintah sendiri, sudah cukup optimistis bahwa pasar Indoensia dan industri komponen yang ada bisa membawa Samsung membangun pabrik di Indonesia.
“Kami menawarkan pasar dan industri komponen. Kami juga bilang, kalau tidak mau bangun pabrik, nanti impor diperketat. Sudah ada empat merek yang berhasil kita ajak bangun pabrik, seperti Polytron, Evercoss, Axioo, Smart Fren dan sebentar lagi Mito mau masuk.”
Kapasitas pabrik telepon seluler milik Samsung di Vietnam diperkirakan mencapai 150 juta unit per tahun.
Meski saat ini pasar Samsung di Indonesia masih sekitar 10 juta unit, kata Budi, pihaknya yakin Samsung masih bisa ekonomis bila membangun pabrik di sini. Dia mencontohkan, pasar Evercoss sekitar 11 juta unit dan Polytron sekitar 3 juta unit per tahun tetapi berani membangun pabrik di Indonesia.