Bisnis.com, JAKARTA— Industri farmasi nasional diproyeksi menguat dan bertumbuh semakin cepat jika kalangan pebisnis mengembangkan produk biosimilar dengan menggunakan bahan baku dalam negeri yang melimpah.
Direktur Utama PT Phapros Tbk menuturkan pasar biosimilar di dunia telah mencapai 16% dari total market farmasi global. Menurutnya produk-produk biosimilar telah menjadi tren di pasar kelas menengah ke atas seperti produk insulin, anti kanker, dan lainnya. Biosimilar adalah obat-obatan yang dibuat berdasar penemuan yang sudah habis masa patennya.
“Kalau industri dalam negeri masih saja berusaha membangun pabrik bahan baku, pasti akan terhempas oleh India dan China. Tapi jika lakukan lompatan besar untuk mulai fokus ke biosimiliar, saya pikir kekuatan industri ini akan terlihat,” tuturnya kepada Bisnis.com, Minggu (22/6/2014).
Dia mengatakan seiring dengan terobosan pengembangan bisnis industri farmasi, Phapros mulai mengembangkan produk biosimilar dengan menggandeng beberapa perusahaan seperti dari Korea.
"Lima tahun lagi kami masuk ke produk biosimilar, dengan kerja sama dengan perusahaan dari Korea kami akan membangun pabrik. Biosimilar itu menguntungkan, efek samping kecil dan ont target," ucap Iswanto.
Saat ini, lanjut dia, bersama pemerintah tengah dilakukan pembahasan awal dalam menyusun regulasi mengenai biosimilar.