Bisnis.com, JAKARTA -- Industri kelapa sawit dinilai bisa menjadi salah satu pemain penting dalam sektor energi pada masa depan melalui pemanfaatan biomassa dan limbah cair.
Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Witjaksana Darmosarkoro menuturkan, saat ini industri kelapa sawit Indonesia telah memasuki babak atau fase baru, yaitu ketahanan energi.
"Saat ini sudah banyak dirintis berbagai konsep dan teknologi terkini dalam rangka percepatan pemanfaatan energi terbarukan dari kelapa sawit," ujarnya dalam International Oil Palm Conference, Kamis (19/6/2014).
Dia memaparkan, contoh yang sudah lazim adalah bahan bakar nabati (biodiesel) dan biogas (methane capture) yang memiliki potensi besar untuk menyelesaikan masalah energi.
Namun, Witjaksana mengatakan bahwa masuknya kelapa sawit sebagai aktor ketahanan energi tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh kementerian terkait.
Industri swasta, ujarnya, yang bergerak dalam bidang kelapa sawit baik langsung maupun tidak langsung juga sangat mempengaruhi kebijakan ini.
Dengan demikian konsep ketahanan pangan (food security) akan tetap terjaga dan krisis energi akan tertangani dengan baik," ungkap Witjaksana.
Dia menjabarkan, sudah semestinya sebagai produsen dan eksportir crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, Indonesia selalu unggul tidak hanya dalam hal produktivitas areal tanam, melainkan juga dalam inovasi dan aplikasi teknologi.
