Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Tenaga Kerja dari Investasi Kuartal II/2014 Diprediksi Membaik

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) memperkirakan kontribusi realisasi investasi yang masuk terhadap penyerapan tenaga kerja pada kuartal II/2014 akan membaik dibandingkan dengan kuartal I/2014 sebanyak 260.156 orang.
Bisnis.com, JAKARTA—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) memperkirakan kontribusi realisasi investasi yang masuk terhadap penyerapan tenaga kerja pada kuartal II/2014 akan membaik dibandingkan dengan kuartal I/2014 sebanyak 260.156 orang.
 
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BPKM Azhar Lubis mengatakan upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi tidak mudah. Hal itu dikarenakan bergesekan dengan upaya penguatan industri hilir.
 
“Kita kan memerlukan adanya penguatan di industri hiliriasi kita. Misalnya, coba liat pembangunan smelter dari sektor pertambangan. Investasi smelter itu besar tapi tenaga kerja yg dibutuhkan kecil, tidak seimbang jika dibandingkan dengan sektor perkebunan,” katanya, Kamis (19/6/2014).
 
Dia mengaku upaya peningkatan industri hilirisasi, memang tidak banyak menyerap tenaga kerja. Meskipun demikian, implikasi yang dihasilkan bakal berkontribusi cukup besar terhadap perekonomian Indonesia, terutama terhadap peningkatan ekspor.
 
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba P. Hutapea mengaku BKPM tetap mendorong investasi yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Misalnya, dengan memberikan fasilitas tax allowanceyang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 52.
 
“Kami tetap dorong, tentunya ada insentif pajak bagi investasi baru maupun perluasan. Ini bisa dilihat di PP No. 52/2011 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu,” jelasnya.
 
BKPM juga berharap investasi dari sektor infrastruktur bisa lebih banyak karena dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Meskipun demikian, BKPM juga tidak bisa menolak apabila investasi yang masuk lebih banyak yang bersifat capital intensif.
 
Sebelumnya, Kepala BKPM Mahendara Siregar menilai sinyal menyusutnya kontribusi investasi terhadap tenaga kerja perlu segera diwaspadai.
 
Kalau tidak, momentum penyerapan tenaga kerja yang besar dari investasi yang masuk, baik asing maupun lokal, terancam menghilang.
 
“Saat ini memang produktivitas kita tinggi, tetapi itu lebih disebabkan karena didorong dari tumbuhnya industri padat modal. Padahal, produktivitas itu seharusnya ditingkatkan karena kualitas SDM kita yang membaik. Ini harus menjadi perhatian kita semua,” jelasnya.
 
Berdasarkan data BKPM, memperlihatkan penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi kuartal I/2014 sebesar 260.156 tenaga kerja, turun 26% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 351.513 tenaga kerja.
 
Capaian tersebut merupakan terendah sejak tiga tahun lalu, atau tepatnya kuartal II/2011 sebesar 225.804 tenaga kerja. Padahal, nilai realisasi investasi sejak kuartal II/2011 tumbuh 72% menjadi Rp106,6 triliun, pada kuartal II/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper