Bisnis.com, JAKARTA--Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) menyatakan dukungannya terhadap rencana kewajiban sertifikasi biji kakao nasional.
Hal ini terkait dengan akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang akan diberlakukan mulai tahun depan.
"Menghadapi MEA, sertifikasi itu kita butuhkan. Kalau kita tidak punya standar seperti itu, ya akan kalah dari negara lain," ungkap Ketua Umum GPPI Delima Hasri Darmawan kepada Bisnis, Kamis (12/6/2014).
Delima juga memaparkan, aspek penting dari sertifikasi yang harus diterapkan bukan hanya secara on-farm atau good agriculture practices (GAP), melainkan juga good manufacturing practices (GMP).
Sebab, katanya, arus barang yang nantinya masuk lebih deras lagi ke dalam negeri bukan hanya bahan baku, melainkan juga olahan dan produk jadi.