Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI MAMIN: Enam dari 20 Investor Jepang Berkomitmen Investasi

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan dari dua puluh investor Jepang yang berminat investasi di Indonesia, sudah ada enam perusahaan yang berkomitmen menyatakan keseriusannya. Keenam investor tersebut dari produsen makanan ringan, minuman, roti, dan bumbu-bumbuan.
Makanan kemasan. Enam investor Jepang berkomitmen investasi di sektor ini/Bisnis
Makanan kemasan. Enam investor Jepang berkomitmen investasi di sektor ini/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan dari dua puluh investor Jepang yang berminat investasi di Indonesia, sudah ada enam perusahaan yang berkomitmen menyatakan keseriusannya. Keenam investor tersebut dari produsen makanan ringan, minuman, roti, dan bumbu-bumbuan.

Namun, dia belum bisa membocorkan nama-nama perusahaan Jepang tersebut. Yang pasti, kata Adhi, Indonesia dipilih mereka karena kondisi Indonesia yang paling kondusif dibandingkan dengan negara Asean lainnya.

Adhi  mencontohkan, Vitenam saat ini sedang ada masalah dengan China, Thailand tengah kisruh dan Malaysia serta Jepang memiliki penduduk yang tidak banyak.

Alasan tersebut yang membuat Indonesia akhirnya dipilih. Investor juga tidak mempermasalahkan dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif listrik untuk industri lantaran mereka melihat sebagian besar perusahaan Jepang yang sudah berdiri di Indonesia masih terus berkepansi.

 “Satu pabrik investasinya sekitar US$10 juta-US$20 juta. Ada yang US$50 juta kalau besar, tetapi kan tidak semua besar, investasinya beragam. Seperti roti, ada perusahaan Jepang mau investasi seperti Sari Roti, satu pabrik investasinya misalnya US$20 juta, kalau 5 pabrik bisa US$100 juta,” kata Adhi di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Rencananya, dari keenam perusahaan yang sudah berkomitmen investasi ada yang murni penanaman modal asing (PMA), ada juga yang mencari partner lokal. Adapun lokasi yang dipilih masih di sekitar Jakarta atau Jabodetabek.

 “Selain yang mau investasi, ada juga yang hanya kerjasama, sudah mau jalan tahun depan, pabrik makanan ringan berbasis produk beras. Mereka mau kerjasama dengan mitra lokal tetapi dengan merk mereka,” paparnya.

Sebelumnya, Adhi mengatakan sepanjang 2013 investasi yang masuk ke Indonesia, baik melalui penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai hampir Rp40 triliun. Adapun tahun ini diperkirakan tumbuh 10%. Adapun sebagian besar investasi akan datang dari Korea dan Jepang. Selain pabrik baru, akan banyak juga investasi yang berupa ekspansi.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan sepanjang Januari-Desember 2013, investasi makanan dan minuman yang masuk melalui PMA mencapai US$2,1 miliar atau setara Rp21 triliun (rata-rata kurs 2013: Rp10.000) dengan 612 proyek. Sedangkan PMDN mencapai Rp15,08 triliun dengan 341 proyek. Sehingga bila ditotal mencapai Rp36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper