Bisnis.com, JAKARTA—Investasi proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang berlokasi di Selat Makassar mengalami pembengkakan anggaran dari US$6,9 miliar menjadi US$12 miliar karena kenaikan harga.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko mengungkapkan Plan of Development (rencana kerja/PoD) proyek yang mengebor gas lepas pantai sedalam 1.500 meter itu telah disepakati US$6,9 miliar pada 2008.
“Kan itu 6 tahun lalu, sekarang semuanya naik, akhirnya membengkak menjadi US$12 miliar,” katanya seusai rapat koordinasi dengan bersama Managing Director Chevron IndoAsia Charles (Chuck) A. Taylor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Jumat (30/5/2014).
Sebelumnya, pemerintah mempercepat persetujuan plan of development (rencana kerja/PoD) proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang digarap PT Chevron Pacific Indonesia yang awalnya sebesar US$6,9 miliar menjadi US$12 miliar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menargetkan persetujuan revisi PoD proyek IDD akan selesai pada bulan ini. Saat ini pemerintah tengah meminta pendapat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terlebih dahulu.
“Terkait membengkaknya PoD, kami menyerahkan kepada BPKP. Begitu BPKP selesai mengaudit dan hasilnya boleh direvisi, kami akan langsung menyetujui,” ujarnya.