Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONSUMSI IKAN: Selama Puasa Ramadhan Diprediksi Naik 7 %

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai permintaan konsumsi ikan pada bulan puasa bakal mengalami penaikan hingga 7%, sedangkan produksi diupayakan tetap seimbang.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai permintaan konsumsi ikan pada bulan puasa bakal mengalami penaikan hingga 7%, sedangkan produksi diupayakan tetap seimbang.

Direktur Produksi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP Coco Kokarkin Soetrisno mengatakan jika diukur dari permintaan konsumsi ikan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), maka diperkirakan bakal naik 5%-7%.

“Penaikan itu hanya selama puasa, tetapi waktu Lebaran bakal menurun lagi. Alasannya kebanyakan orang beralih ke daging dan ayam,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (1/6/2014).

Dia mencontohkan, di Jabodetabek saja, ikan lele yang beredar mencapai 80 ton per hari. Sementara totalnya mencapai sekitar 130 ton dari hasil budidaya per hari.

Adapun, terkait penaikan permintaan sekitar hingga 7%, menurutnya produksi masih bisa dipasok dari Jawa Barat.

“Sementara untuk produksi dari wilayah pantai, nelayan malas melaut. Jadi stok ikan 10%-20% dipasok dari ikan bandeng, nila dan lele,” bebernya.

Namun, lanjut Coco, pada akhir bulan puasa, para pedagang ikan juga biasanya berhenti berdagang sekitar 5 hari seiring dengan turunnya konsumsi hidangan ikan di Lebaran. Hal itu bakal membuat produksi sedikit melambat.

Selain itu, kendala produksi adalah masih mahalnya harga benih. Karena itu, terkadang di wilayah Jabodetabek masih harus mengambil benih dari dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

“Adapun, untuk masalah El Nino, sudah kita sebarkan surat untuk para Kepala DinasPerikanan tingkat Provinsi dan diteruskan ke kabupaten masing,” katanya.

Coco menjelaskan, intinya dia mengimbau tiap kabupaten untuk memperbanyak stok di awal bulan ini sebagai tabungan guna memperkuat pengolahan ikan.

Selain itu, juga diharuskan memelihara ikan murah sebagai sumber tepung ikan pakan mandiri.

Sebelumnya, KKP berencana melakukan revisi terhadap target produksi rumput laut nasional yang pada tahun ini sempat ditetapkan mencapai 10 juta ton, karena adanya pengaruh El Nino.

El Nino dikhawatirkan bakal menyurutkan beberapa kawasan sentra budidaya. Namun KKP belum bisa membeberkan revisi target produksi rumput laut nasional untuk saat ini.

Adapun, El Nino diperkirakan bakal membuat kadar kesuburan air laut tempat budidaya menjadi berkurang drastis.

Alasannya, temperatur air laut yang naik membuat beberapa faktor penyubur berkurang.

Dihubungi terpisah, Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik mengatakan bulan puasa kali ini diprediksi tidak memiliki kendala dalam hal produksi.

“Alasannya, cuaca cenderung lebih baik di Juni-Juli, meski pun ada ancaman El Nino. Namun, memang untuk produksi di Laut Jawa mengalami penurunan kuantitas dan kualitas,” katanya kepada Bisnis, Minggu.

Riza membeberkan, persoalan yang ada saat ini adalah terkait penetapan harga. Menurutnya, harga ikan di pasar sangat fluktuatif. Dia menyarankan pemerintah melakukan intervensi harga di pasar.

“Kasihan nelayan kalau harganya terus ditentukan oleh spekulan,” ucapnya.

Angka Konsumsi Ikan Indonesia

Tahun   Jumlah (kg/kapita)

2009       29,08

2010       30,48

2011       32,25

2012       33,89

2013       35

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Giras Pasopati
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper