Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Listrik Nonsubsidi Naik Mulai Mei 2014, Ini Penyebabnya

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan pelanggan listrik non subsidi yang dikenai sistem tarif penyesuaian (adjusment tariff) akan mengalami kenaikan tarif pada Mei 2014.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan pelanggan listrik nonsubsidi yang dikenai sistem tarif penyesuaian (adjusment tariff) akan mengalami kenaikan tarif pada Mei 2014.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan kenaikan tarif dikarenakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Pada Mei 2014, rata-rata kurs lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang masih menggunakan patokan asumsi APBN 2014 sebesar Rp10.500 per dolar.

Menurutnya, kurs rupiah terhadap dolar saat ini mencapai Rp11.700. “Kurs pada Mei ini naik, jadi otomatis tarif akan ikut naik,” katanya, Rabu (28/5/2014).

Dia menjelaskan rata-rata pelanggan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memakai sistem pascabayar. Artinya, pelanggan-pelanggan tersebut akan membayar biaya pemakaian listrik berdasarkan sistem tarif penyesuaian pada Juni mendatang.

Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah menerapkan tarif penyesuaian (adjusment tariff) kepada empat golongan pelanggan listrik non subsidi mulai 1 Mei 2014 yang tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomorr 9 Tahun 2014.

Keempat golongan itu akan mengalami penyesuaian tarif naik atau turun setiap bulan berdasarkan tiga indikator, yakni nilai tukar rupiah terhadap dollar, perkembangan harga minyak dunia, dan inflasi.

Keempat golongan tersebut yakni rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah (B2) berdaya 6.600-200.000 VA, bisnis besar (B3) yang memiliki daya di atas 200 kVA, dan kantor pemerintah (P1) 6.600-200.000 VA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper