Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Kenaikan Harga, Operasi Pasar Dipercepat

Kementerian Koordinator Perekonomian berencana mempercepat program operasi pasar guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan puasa Ramadhan, sekaligus menjaga inflasi tetap sesuai target pemerintah 5,5%.
Sayur-sayuran. Operasi pasar dipercepat untuk antisipasi kenaikan harga/JIBI
Sayur-sayuran. Operasi pasar dipercepat untuk antisipasi kenaikan harga/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Koordinator Perekonomian berencana mempercepat program operasi pasar guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan puasa Ramadhan, sekaligus menjaga inflasi tetap sesuai target pemerintah 5,5%.
 
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan harga bahan pokok relatif masih stabil hingga saat ini. Dia optimistis kenaikan inflasi sepanjang tahun ini masih sejalan dengan target pemerintah.
 
“Insya Allah terkontrol, nanti kami akan mengadakan rakor lagi minggu depan. Kami berharap operasi pasar bisa dilakukan tanpa perlu menunggu harga naik, sehingga stabilitas harga sudah terjaga di awal, apalagi 40 hari lagi akan masuk Ramadhan,” ujarnya, Selasa (20/5/2014).
 
Chairul berencana operasi pasar akan dilakukan setidaknya pada 10 hari kedepan guna mengantisipasi kenaikan harga dari komoditas pangan tertentu. Dia mengaku akan menjelaskan secara detail operasi pasar yang akan dilakukan pada pekan depan.
 
Dia juga menyoroti 14 komoditas pangan yang seringkali harganya mengalamai lonjakan menjelang Lebaran. Namun demikian, dia mengaku pengendalian harga dari komoditas tersebut akan dijaga seimbang, sehingga mampu menguntungkan petani maupun konsumen.
 
“Filosofisnya ada 14 komoditas, dimana pada tahun-tahun sebelumnya berfluktuasi menjelang Lebaran, misalnya komoditas daging sapi, cabai merah, bawang merah. Nah, kami akan monitor secara detail supaya jangan terjadi lonjakan harga yang luar biasa,” tuturnya.
 
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku akan mengumpulkan semua Dinas Perdagangan di seluruh Indonesia, sekaligus memanggil asosiasi ritel guna memastikan kesiapan pasokan dalam menghadapi bulan puasa dan hari raya.
 
“Saya sudah minta waktu ke Menteri Perekonomian. Dalam pekan ini, saya akan kumpulkan semua pihak yang terlibat, guna menjaga kestabilan harga pokok menjelang datangnya bulan puasa dan hari raya,” ujarnya.
 
Dia juga menyebutkan tidak menutup kemungkinan akan melakukan impor. Kendati demikian, lanjutnya, impor tersebut baru akan dilakukan apabila memang benar-benar terjadi kekurangan yang struktural di dalam suplai. 
 
Sementara itu, ekonom Institute For Development Of Economics And Finance (Indef) Enny Sri Hartati berharap operasi pasar yang dilakukan pemerintah adalah menyiapkan cadangan atau buffer stock yang disimpan di gudang-gudang logistik milik pemerintah.
 
“Hal itu akan menjadi barometer untuk pasar, agar tidak seenaknya menaikkan harga di pasar. Tetapi yang utama, adalah memasikan kesiapan pasokan dan dsitribusi kita, sehingga tidak ada gejolak harga,” tuturnya.
 
 
Dia juga berharap pemerintah tidak menggelar pasar murah sebagai salah satu operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok. Menurutnya, apabila itu terjadi, maka pemerintah justru terlihat sebagai trader.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper