Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji MATERI: MK Tolak Permohonan Uji UU Ketenagalistrikan

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan pengujian Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Serikat Nasional (KSN)
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA --Upaya pengajuan permohonan uji materi bisa ditolak oleh Mahkamah Konstitusi karena faktor di luar materi tuntutan.

Buktinya, Mahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materiil Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Serikat Nasional (KSN).

Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva mengatakan gugatan tersebut tidak diterima karena DPP KSN yang diwakili Presiden DPP KSN Ahmad Daryoko dan Sekretaris Jenderal DPP KSN Hamdani tidak menyertakan wakil presiden dan bendahara umum DPP KSN.

“Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, menurut mahkamah pemohon tidak memiliki kekuatan hukum (legal standing) mengatasnamakan KSN untuk mengajukan permohonan a quo,” katanya, Rabu (14/5/2014).

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan pasal 22 ayat 1 pasal 23 ayat 1 huruf f konstitusi konfederasi serikat nasional, yang dapat mengatasnamakan atau mewakili KSN dalam berhubungan dengan pihak lain secara nasional dan internasional adalah DPP yang setidaknya terdiri dari seorang presiden, wakil presiden, sekjen, dan bendahara umum.

“Sehingga pokok permohonan tidak dipertimbangkan,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Konfederasi Serikat Nasional menguji UU Ketenagalistrikan ke Mahkamah Konstitusi karena ketentuan sistem unbundling atau pemisahan usaha atau melepas usaha sektor ketenagalistrikan kepada pihak lain.

KSN menguji beleid tersebut terkait pasal 10 ayat (2), (3), (4); pasal 11 ayat (3), (4); pasal 20; pasal 33 ayat (1), (2); pasal 56 ayat (1), (2), (4) yang dinilai mengandung nilai liberalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper