Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan merevisi target pertumbuhan 2014 dari 6% menjadi 5,5%. Perubahan tersebut akan dituangkan dalam RAPBN-P 2014 yang rencananya diajukan ke DPR pada 20 Mei 2014.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan target pertumbuhan ekonomi 2014 untuk direvisi turun karena realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2014 hanya mencapai 5,2%.
“Kita revise growth ke 5,5% unto 2014. Pertumbuhan 5,5% karena pertumbuhan kuartal I/2014 5,2% jadi tidak mungkin kan [pertumbuhan kumulatif 2014] 5,8%,” katanya, Selasa (13/5/2014).
Dia percaya pertumbuhan ekonomi pada sisa 2014 akan lebih baik dari pertumbuhan ekonomi I/2014. Pertumbuhan Januari—Maret 2014, menurutnya, tertekan oleh capaian nilai ekspor yang sangat buruk jika dibandingkan dengan perbaikan ekonomi global.
Kinerja ekspor yang buruk pada kuartal I/2014 menunjukkan penundaan dampak positif pemulihan ekonomi global terhadap permintaan terhadap produk Indonesia.
Chatib membantah ekspor kuartal I/2014 terganggu oleh larangan ekspor mineral karena komoditas tersebut hanya sekitar 5,3% dari total nilai ekspor Indonesia.
“Kenapa saya bilang terlalu rendah, karena recovery-nya sudah terjadi, jadi mungkin demand-nya baru mau muncul. Dengan growth [ekonomi global] setinggi itu harusnya permintaan ekspornya jauh lebih tinggi,” kata Menkeu.