Bisnis.com, JAKARTA – Pasca terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I/2014 pada angka 5,21%, pemerintah berkomitmen untuk menjaga defisit anggaran agar tidak lebih dari 2,5% tehadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan, Chatib Basri memprediksi target defisit anggaran dalam APBN 2014 dipastikan melebar dari asumsi Rp175,4 triliun atau 1,69% terhadap PDB.
“Defisit, mesti realistis, tapi kita akan menjaga defisitnya di bawah 2,5%,” ujar Chatib di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Menurut Chatib, harus ada pemangkasan beberapa pos untuk penghematan. Ia pun mengatakan, pemangkasan yang paling optimal berada pada subsidi bahan bakar minyak (BBM).
“Harus ada spending yang di-cut. Sebetulnya kalau anda tanya mana yang paling optimal, jawabannya subsidi BBM,” ujarnya.
Namun, dengan adanya agenda Pemilu pada tahun ini, langkah menaikkan harga BBM dinilai tidak tepat.
“Kita sekarang mesti lihat juga, ini kan tahun pemilu, impikasi jadi repot. Kalau mau melakukan penyesuaian kan mesti ada kompensasi. Kalau melakukan kompensasi di saat-saat ini nanti orang akan bicara lagi mengenai money politic dan sebagainya,” ungkapnya.