Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Sarankan Train-3 Tangguh 100% untuk Domestik

SKK Migas mengusulkan kilang gas alam cair Train-3 Tangguh yang dikelola British Petroleum 100% digunakan untuk kebutuhan domestik. Meskipun, BP telah memenuhi kuota domestic market obligation sebesar 40%
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com.com,  JAKARTA– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengusulkan kilang gas alam cair  Train-3 Tangguh yang dikelola British Petroleum seluruhnya digunakan untuk kebutuhan domestik. Meskipun BP telah memenuhi kuota domestic market obligation sebesar 40%.

Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan bila BP telah mengemukakan komitmennya untuk memasok 40% produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari kilang tersebut untuk kebutuhan domestik.

“Namun saya harap kalau bisa seluruhnya untuk domestik, meskipun angka 40% tersebut sudah memenuhi ketentuan domestic market obligation [DMO],” ujarnya, Rabu (7/5/2014).

Dia menjelaskan bila target produksi LNG dari kilang Train-3 Tangguh mencapai 3,8 juta metric ton per annum (MTPA). Dari sejumlah itu, sebesar 1,5 juta MTPA akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sementara, sebanyak 1 juta MTPA akan diekspor untuk Kansai Electric Power, perusahaan asal Jepang. Namun, untuk sisanya sebesar 1,3 juta MTPA belum ada kepastian siapa pembelinya.

Hanya saja, SKK Migas berharap agar sisa produksi LNG sebesar 1,3 juta MTPA bisa diserap oleh industri dalam negeri.

“Jika harga domestic sudah baik maka tidak ada alasan untuk tidak dikonsumsi oleh domestik,” ujarnya.

Sementara, Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko mengatakan bila kilang Train-3 Tangguh kini tengah masuk dalam proses front end engineering design (FEED). Selain itu, proyek kilang tersebut juga dalam tahap penyiapan dokumen tender.

“Sudah ada beberapa FEED, sudah ada yang diumumkan, dan ada yang tengah dalam proses. Namun kami optimis antara 2019-2020 akan on-stream,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper