Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resteel Industry Bangun Pabrik Baja US$500 juta di Indonesia

PT Resteel Industry Indonesia, perusahaan patungan antara Shanxi Haixin Iron and Steel Group China dan PT Trinusa Group siap membangun pabrik besi baja di Indonesia dengan investasi US$500 juta.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Resteel Industry Indonesia, perusahaan patungan antara Shanxi Haixin Iron and Steel Group China dan PT Trinusa Group siap membangun pabrik besi baja di Indonesia dengan investasi US$500 juta.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan pabrik tersebut akan menggunakan teknologi baru, yang tidak memerlukan pembangkit listrik baru dan hemat energi serta ramah lingkungan.

Rencananya, pekan ketiga bulan ini groundbreaking pabrik akan dilaksanakan. “Nilai tambah pabrik ini tinggi, sampai dengan US$3.000 per ton karena hasil produksinya low carbon, kalau yang biasa paling nilai tambahnya US$700 per ton,” kata Harjanto di Kemenperin, Senin (5/5/2014).

Komisaris Utama Resteel Achmad F. Fadillah mengatakan pabrik yang akan menghasilkan baja khusus ini sudah diproduksi di beberapa negara, seperti China dan Rusia. Adapun syarat utama agar pabrik ini bisa berjalan mulus adalah ketersedian gas.

Menurutnya, pabrik yang akan dibangun ada dua, yakni di Pulau Batam dan Tojo Una Una, Sulawesi Tengah. Pabrik ini juga akan menyerap tenaga lokal hingga 2.000 orang.

“Rencananya dibangun 10 line [dua pabrik], setiap line investasinya US$50 juta. Ini smelter terobosan baru, bahan bakunya nikel ore, iron sand dan bauksit yang akan diolah menjadi super low carbon nickel titanium dan special steel untuk kebutuhan alutsista dan perkapalan. Memang kecil, tetapi ini produknya spesial,” katanya.

Menurutnya, bahan baku akan diperoleh dari partner lokal, yakni PT Trinusa. Kapasitas per line sekitar 18.000 ton per tahun. Yang pasti, kata Achmad, setelah dilakukan groundbreaking, dalam waktu 6 bulan, pabrik sudah bisa berproduksi. “Semua izin sudah lengkap, tinggal jalan.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper