Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengeksekusi rencana gerakan penyelamatan agribisnis teh nasional (GPATN) dengan mengalokasikan anggaran senilai Rp50 miliar, yang akan meningkat hingga 100% menjadi Rp100 miliar pada tahun depan.
“Fokusnya replanting dengan bibit unggul dan penerapan teknologi good agriculture practices (GAP) untuk mendongkrak kinerja perkebunan rakyat, luas areal, produktivitas dan kualitas yang menurun, sehingga harga juga turun,” ujar Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan, Jumat (2/5/2014).
BPS mencatat luas areal perkebunan teh pada 2013 hanya sekitar 122.200 ha, dimana 70% dari angka tersebut berada di Jawa Barat. Meskipun demikian, Rusman mengatakan bahwa GPATN bukan hanya untuk Jawa Barat, melainkan seluruh Indonesia.
Dengan adanya gerakan ini, dia mengharapkan pelaku usaha teh nasional bisa kembali bergairah dan bisa mengantisipasi tren konsumsi domestik dan internasional yang terus meningkat.
Rusman mengatakan instansinya juga mendorong perusahaan pengolahan minuman agar menjalin kemitraan dengan petani juga demi memacu produktivitas perkebunan rakyat.