Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFLASI 2014: Tak akan Terkerek El Nino

Ancaman kenaikan harga bahan pangan akibat fenomena El-Nino diperkirakan tidak akan mengerek inflasi sepanjang tahun ini dari target inflasi APBN 2014 sebesar 5,5%.
Ilustrasi El Nino. Fenomena El Nino tak akan kerek inflasi/JIBI
Ilustrasi El Nino. Fenomena El Nino tak akan kerek inflasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Ancaman kenaikan harga bahan pangan akibat fenomena El-Nino diperkirakan tidak akan mengerek inflasi sepanjang tahun ini dari target inflasi APBN 2014 sebesar 5,5%.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), wilayah Indonesia belum seluruhnya memasuki musim kemarau. BMKG mencatat baru sebagian Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggaa Timur yang sudah memasuki musim kemarau.

BMKG menilai kondisi El Nino pada April-Juni masih tergolong normal. Bahkan, dampaknya kian mengecil pada Juli-September. Dengan demikian, pemerintah menyimpulkan dampak El Nino terhadap kestabilan pangan di Indonesia tidak signifikan.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan tetap melakukan tindakan antisipasi, meskipun dampak El-Nino diperkirakan tidak akan mengganggu kestabilan pangan nasional.

“Jadi tidak perlu dikhawatirkan. National Oceanic and Atmospheric Administration [NOAA] juga memperkirakan hal yang sama, dampak El-Nino di Indonesia akan normal sampai September, bahkan cenderung lemah,” katanya, usai rapat koordinasi pangan, Selasa (29/4/2014).

Fenomena El Nino mendatangkan ancaman musim kemarau yang lebih panjang di banyak negara, a.l. Brasil, Afrika Barat, India dan Thailand, yang merupakan produsen beberapa komoditas pangan pokok.

Akibatnya, kuantitas panen menyusut dapat mengurangi pasokan global, sekaligus mengerek harga komoditas di pasar internasional. Alhasil, harga pangan di Indonesia ikut terdongkrak mengingat ketergantungan impor, seperti kedelai, gandum, jagung, dan gula cukup tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper