Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELABUHAN CILAMAYA: Investor Jepang Amat Berminat

Kementerian Perhubungan menyatakan Jepang sampai saat ini sangat serius untuk menjadi investor pembangunan Pelabuhan Cilamaya.
Jepang Incar Pembangunan Pelabuhan Cilamaya/JIBI
Jepang Incar Pembangunan Pelabuhan Cilamaya/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyatakan Jepang sampai saat ini sangat serius untuk menjadi investor pembangunan Pelabuhan Cilamaya.

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit mengatakan selain Jepang ada beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Belanda dan Denmark yang tertarik untuk berinvetasi pada pembangunan Pelabuhan Cilamaya.

Namun, katanya, rencana Jepang untuk menjadi investor pembangunan dinilai paling serius. Dalam beberapa kali kesempatan pertemuan antarnegara, pemerintah Jepang menyatakan minatnya membanguna Pelabuhan Cilamaya kepada pemerintah Indonesia.

"Semua kayaknya serius. Tapi yang sudah sampai ke tingkat kepala negara kelihatannya Jepang. Sampai menterinya kesini ngomong Cilamaya," ujarnya, Kamis (24/4).  

Menurutnya, keseriusan Jepang menjadi investor lantaran memiliki beberapa kepentingan salah satunya industri otomotif. Kendati demikian, katanya, pada saat pelelangan, pemerintah akan membuka pintu bagi seluruh investor baik dari luar negeri maupun investor lokal seperti Pelindo.

"Tapi kami tidak berpihak. Kami lihat yang mana yang layak. Kita kan bangun pelabuhan bukan hanya output tapi juga outcome. Bagaimana ini bisa abermanfaat dengan maksimal," ucapnya.

Kemenhub menargetkan pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan dimulai pada akhir taun depan. Saat ini proses studi kelayakan atau feasibility study (FS) pada 2012 lalu.

Dana yang diperlukan untuk pembangunan Pelabuhan Cilamaya mencapai Rp34,5 triliun yang terbagi dalam dua tahapan. Untuk tahap pertama pembangunan membutuhkan Rp23,9 triliun untuk pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 TEUs, car terminal dengan kapasitas 1,030,000 CBU, dermaha kapal negara , dermaga bahan bakar, terminal Ro-Ro dan alur pelayaran dengan kedalam 17 M Lws.

Lingkup pengerjaannya meliputi konstruksi breakwater, outer seawall, pengerukan, reklamasi, oil hetty, jalan akses dan jemabatan, dermaga dan pengadaan perlatan bongkar muat serta fasilitas pendukung lain.

Pada tahap kedua, pembangunan membutuhkan dana Rp10,6 triliun untuk melanjutkan pembangunan peti kemas dengan kapasitas 3,75 TEUs dengan lingkup pekerjaan meliputi konstruksi akses dan jembatan, reklamasi dan pengadaan peralatan bongkar muat serta fasilitas pendukung lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper