Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operator Teknis Pakan Unggas Mengeluhkan Kekosongan Peraturan

Operator teknis pakan ternak unggas mengeluhkan kekosongan peraturan dan pengaturan jagung industri dan konsumsi sehingga importasi jagung terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kementan memperkirakan tahun ini produksi jagung mencapai 15,2 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 6 juta - 9 juta ton. /bisnis.com
Kementan memperkirakan tahun ini produksi jagung mencapai 15,2 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 6 juta - 9 juta ton. /bisnis.com

Bisnis.com, JEMBRANA - Operator teknis pakan ternak unggas mengeluhkan kekosongan peraturan dan pengaturan jagung industri dan konsumsi sehingga importasi jagung terus meningkat dari waktu ke waktu.

Hal ini juga terkait dengan industri pakan ternak yang diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 20% setiap tahunnya.

"Masalah mendasar itu tata-niaga jagung belum diatur, seperti beras. Ada kekosongan peraturan impor pabrik pakan," ujar Direktur Pakan Ternak Ditjen Peternakan Kementan Mursyid Ma'sum, Sabtu (26/4/2014).

Ketiadaan regulasi itu, katanya, menyebabkan antar pabrik pakan bersaing untuk membeli jagung lokal, karena lebih fresh dan kuning. Umumnya, ujar Mursyid, industri sudah bersiap melakukan impor dalam jangka waktu 2 bulan sebelumnya.

Dia menjabarkan masalah klasik seperti tidak liniernya panen petani jagung yang periodik dan pola produksi industri yang konsisten sepanjang tahun, membuat pelaku usaha hanya bisa menyerap jagung lokal sebesar 4,2 juta ton.

Padahal, Kementan memperkirakan tahun ini produksi jagung mencapai 15,2 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 6 juta - 9 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper