Bisnis.com, JAKARTA -- PT Macika Mineral Industri (MMI) tengah melakukan groundbreaking pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) blast furnace tahap I.
Direktur Utama Macika Mada Madana, Alexander FH. Roemokoy, mengatakan smelter tersebut berlokasi di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan luas lahan 45 ha. Diharapkan pembangunan smelter tahap I ini akan selesai pada kuartal I tahun depan.
“Target kami selesai awal tahun depan [kuartal I/2014], sekarang sudah tengah groundbreaking,” katanya, Jumat (25/4/2014).
Kapasitas produksi dari pabrik smelter yang tengah dibangun ini direncanakan mencapai 18.000 ton per tahun atau setara dengan kebutuhan bahan baku bijih nikel sebanyak 180.000 ton.
PT Macika Mineral Industri atau disingkat MMI merupakan perusahaan patungan antara PT Macika Mada Madana dengan Brillimetal asal China. Macika Mada Madana sebagai pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP), sementara Brillimetal China sebagai EPC pabrik.
Sementara terkait porsi kepemilikan saham di MMI, Alexander menyatakan Brillimetal China mendapat porsi kepemilikan saham yang lebih besar dibanding PT Macika Mada Madana yang menjadi pemilik minoritas.