Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah perlambatan pasar, tingkat penyerapan ruang kantor di luar kawasan pusat bisnis (non-central business district/CBD) Jakarta mengalami penurunan.Kendati begitu, pencapaian tersebut lebih tinggi dari penyerapan di kawasan CBD Ibu Kota.
Angela Wibawa, Head of Market Jones Lang LaSalle, menuturkan pada triwulan pertama itu tingkat penyerapan turun tipis di kawasan non-CBD. “Dari sekitar 24.000 meter persegi di triwulan sebelumnya [IV/2013] menjadi 19.500 m2,” ungkapnya, Rabu (23/4/2014).
Tingkat penyerapan itu, jelasnya, didominasi oleh ruang perkantoran dengan grade B. Walau mengalami penurunan, tingkat penyerapan ruang kantor di non-CBD masih lebih tinggi dari kawasan CBD Jakarta.
“Penyerapan ruang perkantoran di CBD Jakarta menurun 32% dari kuartal terakhir 2013 yang mencapai kisaran 24.000 meter persegi, menjadi [pada kuartal I/2014] sekitar 16.000 m2,” katanya.
Dia menambahkan meski sama-sama mengalami penurunan volume permintaan, tingkat harga sewa rata-rata ruang perkantoran baik di CBD dan non-CBD tidak ikut turun.