Bisnis.com, JAKARTA – Cadangan devisa per Maret tercatat US$102,6 miliar, menyusut tipis dari bulan sebelumnya karena pembayaran utang perusahaan pelat merah.
Arus portofolio yang cukup deras selama Maret hingga US$2,7 miliar tidak cukup mampu meningkatkan cadangan devisa yang per Februari mencapai US$102,7 miliar.
Meskipun demikian, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan angka Maret masih cukup kondusif untuk keperluan pembayaran impor dan utang luar negeri.
“(Cadangan devisa) cukup stabil, tidak banyak berubah dibanding bulan sebelumnya,” katanya, Jumat (4/4/2014).
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menjelaskan tergerusnya cadangan devisa bulan lalu terjadi karena pembayaran utang luar negeri BUMN. “Utang mereka jatuh tempo,” katanya.