Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tidak membantah kemungkinan negosiasi diyat Satinah dimanfaatkan oleh pihak lain yang mencari keuntungan.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial Agung Laksono mengaku heran dengan lonjakan permintaan diyat dari keluarga korban kejahatan Satinah di Arab Saudi.
“Saya dengar sudah mulai turun dari keluarga korban, pemerintah komitmen sejak dulu Rp12 miliar, kok tiba-tiba melonjak ke Rp26 miliar,” katanya Selasa (1/4/2014).
Dia memperkirakan ada pihak yang mengambil keuntungan dari upaya pemerintah dan dukungan masyarakat Indonesia dalam menegosiasikan pelepasan Satinah dari hukuman mati.
Namun Menko menegaskan indikasi kehadiran mafia tersebut tidak menyurutkan upaya pemerintah dalam mengusahakan pembebasan Satinah dari hukuman mati.
“Saya tentu menolak kalau ada mafia di manapun, semangat kesetiakawanan tetap harus dipelihara,” katanya.