Bisnis.com, JAKARTA - PT Philips menginvestasikan lebih dari 1,8 miliar euro di bidang penelitian dan pengembangan sepanjang tahun lalu.
Philips mengembangkan dan menerapkan inovasinya melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti asosiasi arsitek, desainer interior dan para chief engineer, yang berarti memberikan pengalaman terbaik kepada para pelanggan.
Dalam kemitraannya dengan Asosiasi Chief Engineer dan Building Engineer Association, Philips berkomitmen untuk melatih 1.000 chief engineer di Indonesia.
Salah satu contoh inovasi kemitraan Philips adalah Philips Lighting Services, sebuah program solusi kemitraan lengkap yang menyediakan perencanaan keuangan dan manajemen proyek dalam sistem pencahayaan.
Melalui program ini, Philips melakukan audit energi, menyesuaikan kebutuhan pencahayaan terintegrasi, pemeliharaan dan layanan lainnya bagi mereka yang ingin memasang atau beralih pada Philips LED yang hemat energi.
“Dengan investasi untuk pengembangan Litbang, Philips mendorong transisi industri pencahayaan menuju teknologi lampu LED hemat energi melalui solusi dan layanan pencahayaan terintegrasi," ujar Ryan Tirta Yudhistira, Head of Marketing, Philips Lighting Commercial, PT Philips Indonesia, dalam rilisnya, Senin (31/3/2014).
Menurutnya, sekitar 19% listrik di dunia digunakan untuk pencahayaan, dan 75% dari pencahayaan tersebut merupakan solusi pencahayaan konvensional yang boros energi. Rata-rata para arsitek dan desainer akan menghemat sekitar 40% dengan beralih ke solusi LED hemat energi dari Philips.
_1658743297.jpg?w=348&h=261)
