Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Rangkul Koperasi Loka Mina Budidayakan Ikan Bawal Bintang

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Koperasi Loka Mina Bahari bekerja sama mengembangkan pembesaran Ikan Bawal Bintang mamanfaatkan keramba jaring apung (KJA).
Hasil budidaya ikan bawal/JIBI
Hasil budidaya ikan bawal/JIBI

Bisnis.com, PEKANBARU—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Koperasi Loka Mina Bahari bekerja sama mengembangkan pembesaran Ikan Bawal Bintang mamanfaatkan keramba jaring apung (KJA).

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan sudah sejak dua tahun lalu pihaknya menjajaki kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membangun bisnis budidaya laut di Provinsi Kepulauan Riau.

“Pada tahap awal, kami meminta Kadin Kepri mengoperasikan 120 lubang keramba jaring apung dengan mengucurkan investasi sekitar Rp1 miliar. Saat ini, yang sudah tersedia sebanyak 70 lubang,” kata Yugi dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (27/3/2014).

Kerjasama ini, lanjutnya, merupakan tindaklanjut dari kesepakatan bersama antara KKP dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia tentang Peningkatan Kesejahteraan Masyarat Kelautan dan Perikanan.

Menurutnya, Provinsi Kepri memiliki prospek bisnis budidaya ikan laut yang bagus. Data KKP menyebutkan dari 3,8 juta hektare luas indikatif potensi lahan pengembangan budidaya laut nasional, baru 1,9% yang sudah dimanfaatkan untuk budidaya.

Adapun, data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri menyebutkan  dari 455.779,9 hektare luas perairan untuk pengembangan budidaya ikan laut di provinsi itu, yang sudah termanfaatkan kurang dari 10% atau seluas 42.788 hektare.

Dia menuturkan luas perairan untuk pengembangan budidaya ikan laut yang sudah termanfaatkan di Provinsi Kepri hanya di kawasan perairan pesisir di bawah 4 mil laut.

Kadin meyakini investasi yang dikeluarkan dalam kerjasama budidaya ikan Bawal Bintang dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan kembali dalam jangka waktu satu tahun. Optimisme itu muncul karena saat ini Kadin sudah memiliki pasar luar negeri untuk memasok ikan dari hasil budidaya tersebut, khususnya ke Singapura.

Singapura membutuhkan 3 ton-5 ton pasokan ikan laut setiap hari. Bahkan, salah satu perusahaan pengolahan ikan baik coldstorage dan pillet dari Negeri Singa dalam waktu dekat akan membangun instalasi baru di Kota Batam untuk ikut mendukung pemasaran ikan hasil budidaya tersebut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper