Bisnis.com, DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) Regional V berkomitmen memonitor secara ketat konsumsi bahan bakar minyak dan liquefied petroleum gas di Bali.
Konsumsi bahan bakar minyak dan LPG di Bali sejak awal tahun memperlihatkan peningkatan yang menonjol.
“Peningkatan harus kami monitor secara ketat karena jika diawal tahun konsumsi sudah cukup tinggi maka ke depan hingga akhir tahun bisa diprediksikan peningkatan akan terus terjadi” jelas Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region V Heppy Wulansari dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan konsumsi BBM dan LPG Subsidi di Bali periode Januari-Februari 2014 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Disebutkan, premium mengalami peningkatan sebesar 6%, Solar naik 5% dan LPG 3 Kg mencapai 10%.
Menurut dia, Pertamina belum menerima informasi terkait besaran kuota BBM dan LPG subsidi per wilayah secara resmi dari Pemerintah.
Diharapkan kuota tahun ini bisa lebih besar dibandingkan tahun lalu mengingat peningkatan konsumsi di awal tahun 2014 sudah cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.
“Meski kuota resmi belum kami terima, namun Pertamina tetap menyalurkan BBM dan LPG Subsidi sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tegas Heppy.
Sampai dengan Februari tercatat konsumsi Premium di Bali mencapai 136.457 kiloliter (Kl), Solar sebesar 36.984 Kl dan LPG 3 kg mencapai 7.301.560 tabung.
Untuk konsumsi BBM Subsidi terbesar di Bali didominasi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, sedangkan untuk LPG 3 Kg konsumsi terbesar terjadi di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng.