Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Impor Dipangkas, Industri Coklat Gembira

Pelaku usaha menyambut positif rencana pemerintah untuk memangkas bea masuk impor biji kakao. Menurut mereka, wacana itu telah sesuai harapan pengusaha untuk menopang produktivitas industri coklat dalam negeri.
Otoritas perdagangan tengah mempertimbangkan pengurangan bea masuk kakao dari level 5% yang berlaku saat ini. /bisnis.com
Otoritas perdagangan tengah mempertimbangkan pengurangan bea masuk kakao dari level 5% yang berlaku saat ini. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha menyambut positif rencana pemerintah untuk memangkas bea masuk impor biji kakao. Menurut mereka, wacana itu telah sesuai harapan pengusaha untuk menopang produktivitas industri coklat dalam negeri.

Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang mengatakan rencana Kementerian Perdaganagn itu sebenarnya telah lama diharapkan oleh pengusaha coklat guna memenuhi kebutuhan bahan baku di tengah tingginya pertumbuhan industri coklat.

“Ini kabar bagus, sesuai permintaan Askindo. Tarif impor memang harus diturunkan agar suplai bahan baku coklat di dalam negeri terpenuhi. Selain itu, juga agar kebutuhan akan biji fermentasi tercukupi,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu malam (23/3/2014).

Otoritas perdagangan tengah mempertimbangkan pengurangan bea masuk kakao dari level 5% yang berlaku saat ini. Mendag Muhammad Lutfi mengatakan pertimbangan tersebut diambil berdasarkan perhitungan bahwa kemampuan pemasokan kakao dari dalam negeri masih berbanding terbalik dengan tingginya permintaan industri.

“Saya dapat surat dari asosiasi, mereka minta supaya bea masuk impor kakao yang 5% itu diturunkan. Kenapa? Karena ternyata industri kita butuh lebih banyak biji kakao dari mampu disuplai Indonesia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper