Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian Jalur Lingkar atau loop line Jabodetabek akan menghabiskan dana Rp9 triliun.
Dia menjelaskan, proyek kereta loop line Jabodetabek merupakan proyek multy years selama empat tahun hingga 2017.
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut mencapai Rp9 triliun yang berasal dari dua kantong berbeda yakni APBN dan APBD Pemprov DKI Jakarta.
Pihaknya telah melakukan pertemuan bersama dengan Gubernur DKI Jakarta dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk membahas.
Untuk tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan dana Rp700 miliar, dan Rp1.2 triliun akan diturunkan pada tahun depan.
Selanjutnya, dia menerangkan Pemprov DKI Jakarta untuk turut membantu antara lain dalam pembangunan beberapa stasiun dan pengembangan properti, seperti pengembangan di daerah Cempaka Putih.
“Bappenas yang mengalokasikan dananya. Ini poyek tahun jamak. [Rapat] kemarin dicari formula bagaimana DKI Jakarta bisa bantu pendaaan,” tuturnya, Jumat (21/3/2014).
Lebih lanjut ia mengatakan, pengoperasian kereta api loop line Jabodetabek nantinya akan membuat pergerakan di DKI Jakarta akan lebih efisien karena tidak ada lagi perlintasan sebidang yang selama ini menjadi salah satu penyebab kemacetan di ibu kota.
“Kedua safety. Terakhir kejadian Bintaro kalau kami naikkan, kan tidak ada lagi perlintasan seperti itu, khususnya di tengah kota. Dengan dua ini kita harapkan antara yang commuter, Depok, Tangerang, Bekasi bisa terintegrasi, bisa terlayani dengan baik sehingga orang mau meninggalkan kendaraan pribadinya,” ucapnya.