Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom BCA: Indonesia Masih Bisa Tumbuh Melalui Utang

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual mengungkapkan Indonesia masih memiliki peluang untuk ekspanasi mengggunakan utang karena tingkat leverage masih relatif rendah dibanding negara lain.
Bank Indonesia memandang perkembangan utang luar negeri Indonesia masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal tercermin pada posisi utang Januari 2014 yang cukup terkendali di level 30,8% dari PDB. /bisnis.com
Bank Indonesia memandang perkembangan utang luar negeri Indonesia masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal tercermin pada posisi utang Januari 2014 yang cukup terkendali di level 30,8% dari PDB. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual mengungkapkan Indonesia masih memiliki peluang untuk ekspansi mengggunakan utang karena tingkat leverage masih relatif rendah dibanding negara lain.

David mengatakan rasio utang pemerintah masih 23% dari PDB. Hingga Januari 2014, total utang luar negeri pemerintah mencapai US$118,87 miliar, tumbuh 3,18% dari posisi US$115,2 miliar.

Sementara itu, ULN sektor swasta tumbuh mencapai 12,2% (year on year) menjadi US$141,4 miliar. “Persoalan  yang perlu diwaspadai adalah perusahaan masih memiliki pendapatan dalam rupiah, tetapi utang valas, bisa ‘memukul’  perusahaan tersebut,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Kamis (20/3/2014) malam.

Di sisi lain, perusahaan yang menjadi debitur masih melihat peluang usaha tahun ini, sehingga utang luar negeri swasta bakal naik, akan tetapi pinjaman tersebut masih bertenor panjang.

Di tengah ketidakpastian global dan domestik, David menyarankan agar perusahaan yang hendak mengutang ke luar negeri tidak terlalu ambius apalagi jika kondisi dan peluang ekspansi semakin jenuh dan terbatas.

Bank Indonesia memandang perkembangan utang luar negeri Indonesia masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal tercermin pada posisi utang Januari 2014 yang cukup terkendali di level 30,8% dari PDB. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper