Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi ke-3 dengan sasaran utama menahan pergerakan modal tetap di pasar domestik.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengklaim paket kebijakan ekonomi Agustus 2013 dan Desember 2013 terbukti berhasil memperbaiki posisi neraca pembayaran Indonesia.
Dia mengatakan keberhasilan dua paket kebijakan ekonomi terdahulu mendorong pemerintah untuk mengeluarkan paket kebijakan ekonomi baru dalam waktu dekat.
“Ditunggu saja yah ketika diumumkan. Yang pasti seperti sebelumnya paket kebijakan ini akan memiliki dampak segera,” kata Firmanzah, Selasa (18/3/2014).
Dia mengungkapkan paket kebijakan ekonomi ke-3 ini memiliki tujuan utama memperbesar dan menahan modal asing berputar di pasar domestik.
Pemerintah antara lain akan mengeluarkan regulasi insentif atas reinvestasi modal asing dan revisi atas daftar negatif investasi (DNI).
Firmanzah mengharapkan dua kebijakan tersebut bisa memperkecil defisit transaksi modal sekaligus memacu aliran modal ke sektor riil di dalam negeri.
Namun, dia menjamin relaksasi pembatasan investasi asing tetap mengedepankan kepentingan nasional untuk mendorong peran pengusaha lokal di sistem perekonomian Indonesia.
“Paket kebijakan ekonomi ini tentunya sangat diharapkan dapat semakin memperkokoh struktur fundamental ekonomi nasional yang kini terus menguat,” kata Firmanzah.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan masih ada kendala hukum dalam perumusan insentif atas penanaman modal kembali laba perusahaan asing di dalam negeri.
Dia mengungkapkan saat ini baru tersedia landasan hukum untuk memberi insentif berbentuk tax allowance yang menurutnya tidak berdampak signifikan.
“Saya ingin efeknya signifikan, legalnya itu cuma bisa tax allowance, supaya ketika keluar policy langsung punya impact,” kata Menkeu).
Firmanzah memastikan paket kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan pemerintah akan berdampak optimal dan tetap berada di dalam koridor perundangan yang berlaku.