Bisnis.com, JAKARTA—Proyek laut dalam Muara Bakau yang digarap ENI Indonesia Limited memerlukan investasi tambahan untuk pengadaan fasilitas penyaringan merkuri dari gas yang diproduksi.
Zuldadi Rafdi, Kepala Dinas Komunikasi dan Protokol Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan hasil pengeboran di wilayah kerja Muara Bakau menghasilkan banyak merkuri, sehingga perlu menambah fasilitas penyaringannya.
“Capex [capital expenditur/belanja modal] proyek itu memang naik sekitar 17%, karena ada penambahan fasilitas penyaringan merkuri,” katanya di Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Zuldadi menuturkan investasi fasilitas itu sendiri senilai US$15 juta. Dengan tambahan biaya pekerja dan sebagainya, tambahan dalam capex pengerjaan wilayah kerja itu mencapai sekitar US$40 juta.
Menurutnya, penambahan capex pengerjaan proyek itu tidak berpengaruh pada rencana pengembangan atau plan of development (PoD) yang sudahdisetujui.
Pasalnya, kenaikkan capex tersebut dibarengi dengan penurunan belanja operasi atau operational expenditure (Opex) perusahaan.