Bisnis.com, KENDARI - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman beranggapan saat ini pembangunan di sektor pertanian dan maritim di Indonesia kurang diperhatikan, padahal kedua sektor ini seharusnya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Kita ini kan berada di tengah garis khatulistiwa, jadi penyinaran mataharinya cukup. Seharusnya apa yang kita tanam itu hasilnya baik," jelas Irman saat ditemui di Grand Clarion Hotel, Kendari, Sabtu (8/3/2014)
Menurut Irman, hingga saat ini sektor pertanian belum mendapat sentuhan modernisasi dan masih dijalankan dengan sistem pengolahan tradisional. Potensi pertanian yang kini ada juga masih di bawah rata-rata.
Selama ini, lanjut Irman, pertumbuhan ekonomi negara banyak ditopang oleh industri yang sedikit menyerap tenaga kerja lantaran dibutuhkannya tenaga kerja yang terampil, seperti industri telekomunikasi dan transportasi.
Dia meyakini apabila sektor pertanian dan maritim di Indonesia dibenahi, selain dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan negara dapat dijamin kestabilannya dan juga mengurangi kemiskinan karena menurutnya kemiskinan banyak terjadi di pekerja di sektor pertanian.
Calon presiden konvensi Partai Demokrat ini juga beranggapan potensi di sektor maritim juga belum digali dan dikelola dengan maksimal. Terbukti dengan maraknya illegal fishing di perairan Indonesia.
"Kita kan dikenal sebagai negara agraris, itu kekuatan kita. Pertanian bukan saja pertanian, ya. Tapi juga peternakan. Selain itu nelayan dan perikanan juga butuh perhatian yang sungguh-sungguh," tambahnya.
Oleh sebab itu, untuk dapat mendongkrak pertumbuhan industri di sektor pertanian dan kelautan, menurut Irman, warga Indonesia harus menjadi masyarakat berbasis pertanian dan kelautan.
"Pemberdayaan sumber daya alam kelautan dan agraris ya kita harus jadi masyarakat yang berbasis pertanian dan kemaritiman," ujarnya.