Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain mengatakan pasar tunggal Asean 2015 sangat memungkinkan adanya peningkatan arus pengapalan dan logistik via transportasi laut yang pada gilirannya akan menambah padat aktifitas di pelabuhan.
“Dengan demikian pelayanan di pelabuhan butuh peningkatan, terutama dalam hal pendistribusian logistik,” ujarnya kepada Bisnis.com (6/3/2014).
Dia juga mengatakan keterlibatan swasta dalam kegiatan investai dan pengelolaan kepelabuhanan di tanah air mesti di tingkatkan.
“Swasta harus di libatkan dalam pengelolaan pelabuhan di Indonesia. Syukur-syukur jika swasta itu merupakan swasta nasional yang berpengalaman di sektor jasa kepelabuhanan,” tuturnya.
Iskandar mengatakan, Pemerintah RI sudah menjamin keterlibatan swasta dalam berinvestasi di sektor pelabuhan sebagaimana di tuangkan dalam UU No:17/2008 tentang Pelayaran.
Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi, mengatakan semestinya pemerintah lebih serius mengembangkan pelabuhan Indonesia dengan memperbanyak dukungan fasilitas dan infrastruktur angkutan lautnya.
Menurut Siswanto, kendati data Forum Ekonomi Dunia dalam Global Competitiveness Report 2013-2014 menyebutkan daya saing Indonesia naik ke posisi 38 dari peringkat 50, pada tahun lalu, namun hal ini jangan membuat pemerintah berpuas diri.
“Infrastruktur kita, termasuk pelabuhan masih belum efisien. Kita masih membutuhkan investor besar dengan masa pengembalian investasi yang sangat panjang. Dan itu kebanyakan adalah investor asing yang memang sangat fokus dan memiliki kompetensi serta komitmen tinggi di sektor pelabuhan,” ujar dia.