Bisnis.com, JAKARTA -- Sekretariat Kabinet mendorong lomba desain batik untuk umum dan pelatihan membatik bagi para warga Raja Ampat, Papua Barat, untuk mendongkrak sektor pariwisata setempat.
Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan selama ini Batik Papua masih didominasi oleh batik cetak.
Akibatnya, ujarnya, kualitas para perajin batik di sana tidak tercermin. Di sisi lain, hal itu juga kurang memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat.
Dia berharap kegiatan lomba desain yang disusul dengan pelatihan membatik akan menghasilkan kreasi yang bisa mengangkat citra batik Raja Ampat khususnya, dan Papua Barat pada umumnya.
"Dengan adanya lomba, yang saya harapkan disusul dengan pelatihan membuat batik tulis bagi warga Raja Ampat ke sentra batik di Jawa, mudah-mudahan batik Papua bisa lebih berkembang sebagaimana dari daerah lain," ujar Dipo, Kamis (6/3/2014).
Bupati Raja Ampat Marcus Wanna menyambut baik gagasan Dipo untuk mengangkat citra batik daerahnya, baik melalui lomba membuat desain maupun rencana pelatihan para pembatik Raja Ampat ke Pekalongan, Jawa Tengah.
"Kita akan kirimkan pembatik untuk belajar membuat batik tulis di Pekalongan, agar kelak citra batik Raja Ampat juga mewarnai khasanah batik Nusantara," ujarnya.
Sebagaimana dirilis laman www.setkabri.go.id, Setkab bekerja sama dengan Pemerintah Kabupatan Raja Ampat, Papua Barat, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyelanggarakan lomba desain batik Raja Ampat.
Lomba desain digelar untuk menyemarakkan pelaksanaan Sail Raja Ampat yang akan diselenggarakan pada Juni 2014.
Lomba ini terbuka untuk umum. Akan tetapi, desain yang diikutkan dalam lomba harus mencerminkan kekhasan Raja Ampat, yaitu mencerminkan adanya pulau-pulau, flora dan fauna, serta laut dan terumbu karang.
Desain terbaik dalam lomba akan digunakan sebagai seragam dalam acara puncak Sail Raja Ampat, 21 Juni.
Adapun launching penyelanggaran Sail Raja Ampat 2014 akan dilaksanakan di Taman Monas, Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
