Bisnis.com, PALEMBANG – Pengusaha ritel meminta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah membenahi unsur kemasan dan kontinuitas produk agar bisa menjadi pemasok untuk ritel modern dalam negeri sehingga pemasaran produk mereka terjamin.
Selama ini Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat baru 50% produk yang dipajang di ritel modern berasal dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Wakil Sekretaris Jenderal Aprindo Satria Hamid mengatakan sebetulnya pasokan dari UMKM ke pasar ritel bisa digenjot asal pelaku bisa memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan.
“Toko modern sebetulnya sudah membuka tangan untuk mereka [UMKM] tetapi seringkali UMKM tidak bisa memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan,”katanya saat acara Pembinaan dan Pemberdayaan UMKM dalam Rangka Implementasi Permendag 70/2013 di Palembang, Kamis (6/3/2014).
Dia mengatakan pelaku perlu bekerjasama dengan pemerintah untuk memperbaiki mutu barang, kemasan dan cara distribusi agar bisa masuk ke ritel modern.
Hamid mengaku memang tidak mudah membina UMKM tetapi pihaknya optimistis produk-produk dari usaha rakyat itu bisa mendominasi pasar ritel.
“Itu [jumlah produk UMKM] yang masuk ke ritel modern bisa digenjot, kami yakin kemitraan antara ritel dan UMKM bisa meningkat,”katanya.