Bisnis.com, JAKARTA - Pengelolaan operasional dua terminal peti kemas internasional yakni Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja di Pelabuhan Tanjung Priok akan digabung (merger) pada 2017.
Merger kedua terminal peti kemas itu dilakukan pada 2017 setelah pembangunan terminal 1 dan terminal 2 Kalibaru selesai.
Dirut IPC/Pelindo II R.J. Lino mengatakan merger pengoperasian kedua terminal peti kemas di Pelabuhan Priok itu untuk memperkuat penguasaan pasar yang selama ini sudah diraih.
"Saat ini proses mengarah ke sana [merger] sedang dipersiapkan, perlahan tetapi pasti, targetnya 2017 bisa direalisasikan," ujarnya menjawab Bisnis usai menghadiri peringatan HUT TPK Koja ke-16, yang dilaksanakan di lapangan TPK Koja, Selasa (4/3/2014).
Lino juga mendorong supaya manajemen JICT dan TPK Koja untuk mengembangkan kegiatan bisnisnya dalam jasa kepelabuhanan di daerah lainnya di Indonesia.
Dirut IPC itu juga mengatakan akan memperpanjang konsesi pengelolaan JICT oleh Hutchison Ports Indonesia (HPI) dan Pelindo II yang semula akan berakhir pada 2019.
"Kita akan perpanjang masa konsesi pengoperasian JICT dan TPK Koja di Pelabuhan Priok," tuturnya.
Saat ini, pengoperasian JICT kepemilikan saham HPI (51%) dan Pelindo II sebesar 49% merupakan peti kemas terbesar di Pelabuhan Priok dengan volume bongkar muat rata-rata lebih dari 2,3 juta twenty foot equvalent units (TEUs).
Adapun, pengoperasian TPK Koja hingga kini menggunakan pola kerja sama operasi (KS0) dengan kepemilikan mayoritas Pelindo II yakni 51% dan HPI 49%.
JICT & Terminal Peti Kemas Koja Bakal Dimerger Pada 2017
Pengelolaan operasional dua terminal peti kemas internasional yakni Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja di Pelabuhan Tanjung Priok akan digabung (merger) pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium