Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah sedang berusaha mengejar tercapainya swasembada daging sapi tahun ini. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menggandeng kalangan akademisi untuk ikut serta merumuskan berbagai kebijakan ke depan.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Iwantoro mengatakan pihaknya bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan juga LIPI (Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia) bersama-sama membahas rencana dan langkah operasional ke depan dalam rangka mencapai swasembada tersebut.
“Perguruan tinggi dan LIPI akan menyumbangkan pemikiran dalam mensinergikan rencana strategis mencapai swasembada daging sapi,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (23/2/2014).
Sinergi ini, katanya, tidak hanya dalam dukungan pemikiran saja, tetapi juga berupa sharing dukungan teknis dan pendanaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Dengan demikian, ungkapnya, alokasi pendanaan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan ke depan, tidak hanya dialokasikan dalam APBN Ditjen PKH saja, tetapi juga akan ada dukungan kegiatan dan pendanaan dari perguruan tinggi dan LIPI.
Syukur melanjutkan pasar bebas merupakan tantangan sekaligus ancaman besar bagi peternakan dalam negeri. karena itu, perlu upaya serius guna mengantisipasinya.
“Perguruan tinggi sangat kompeten di sektor pengetahuan dan penerapan teknologi. Karena itu integrasi ini perlu dlakukan guna memaksimalkan potensi-potensi yang ada tersebut,” jelasnya.
Industri peternakan Indonesia sendiri dihadapkan pada tantangan pasar bebas Asean. Untuk memenangkan kompetisi ini, efisiensi produksi dan peningkatan produktivitas ternak menjadi hal yang sangat penting dalam rangka meningkatkan daya saing produk. “Kesemua itu, perlu dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru,” tegasnya.