Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkait Tiang Monorel, Direksi Adhi Karya Terancam Dipecat

Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta Direksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk mempertanggungjawabkan sekaligus memberikan klarifikasi soal tuduhan bahwa perusahaan itu melakukan penggelembungan harga tiang pancang monorel.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta Direksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk mempertanggungjawabkan sekaligus memberikan klarifikasi soal tuduhan bahwa perusahaan itu melakukan penggelembungan harga tiang pancang monorel.

"Tuduhan 'mark up' itu saya anggap serius. Jika tuduhan itu terbukti, saya akan memberhentikan Direksi Adhi Karya," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2/2014).

Sebelumnya, Komisaris Utama PT Jakarta Monorail Edward Suryadjaya menuding pihak PT Adhi Karya, selaku pemilik tiang pancang monorel menggelembungkan harga kepada pihaknya agar membayar nominal yang lebih besar dari yang seharusnya.

Tiang-tiang dengan total harga Rp193 miliar dinilai tidak masuk akal meskipun telah dilakukan berdasarkan hasil studi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Seharusnya tiang pancang yang mangkrak tersebut dihargai senilai Rp130 miliar.

"Itu tuduhan terbuka sekaliber Edward Soerjajaya itu serius. Adhi Karya harus membuktikannya," ujar Dahlan seperti dikutip Antara.

Karena diutarakannya, Adhi Karya sebagai BUMN bisa dianggap menghambat program pembangunan Provinsi DKI Jakarta hanya karena Gubernur DKI memilih monorel China dari pada buatan BUMN.

"Saya sudah janji saat 'ground breaking' dulu mendukung percepatan proyek monorel tanpa mempertimbangkan kekalahan BUMN," ujarnya.

Selanjutnya kata mantan Direktur Utama PT PLN ini, Adhi Karya sedang memperbaiki nama baik dan reputasinya, sehingga adanya tuduhan itu berlawanan dengan program pembersihan di perusahaan itu.

Proyek monorel dibagi dua jalur yakni jalur hijau sepanjang 14,5 kilometer, yang melewati Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi, dan jalur biru 15,5 kilometer, yang melewati Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper