Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun telah mendapat sumbangan dana rehabilitasi rumah dinas tak layak pakai senilai Rp120 miliar dari mitra pengusaha, TNI AD masih membutuhkan dana lagi.
Menurut Kepala Staff AD Jenderal TNI Budiman, kebutuhan dana rehabilitasi mencapai Rp780 miliar.
Budiman menyadari keterbatasan negara dalam memberikan anggaran untuk TNI karena perhatian yang diberikan negara sudah cukup besar dengan menaikkan anggaran.
"Jumlah anggaran yang dulu didapat oleh angkatan darat tidak mencukupi untuk perbaikan dan pembangunan rumah yang masuk ke dalam anggaran belanja modal," ujarnya ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (12/2).
Dia menjelaskan dahulu anggaran angkatan darat 82% digunakan untuk belanja pegawai, 9% untuk belanja barang, dan 9% untuk belanja modal. Sekarang 2014 sudah lebih baik, sebesar 72% untuk belanja pegawai, 19% untuk belanja barang, dan 9% belanja modal.
Budiman juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pengusaha yang menyumbang dana untuk rehabilitasi rumah dinas AD yang tak layak pakai di seluruh Kodam. "Saya ucapkan terimakasih kepada para mitra pengusaha, semoga kerja sama ini dapat tetap berjalan," tegasnya.
Selain mitra pengusaha, para pangkostrad dan panglima kodam yang memiliki dana lebih juga turut menyumbang untuk rehabilitasi rumah dinas AD.