Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBMI Usul Evaluasi Formulasi Bagi Hasil Bongkar Muat

Asosiasi perusahaan bongkar muat Indonesia (APBMI) mengusulkan evaluasi formulasi bagi hasil atau sharing terhadap jasa bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendorong PBM bisa menambah investasi peralatan serta perbaikan produktivitas bongkar muat dari dan ke kapal.
Aktivitas Bongkar Muat Peti Kemas/Jibi
Aktivitas Bongkar Muat Peti Kemas/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi perusahaan bongkar muat Indonesia (APBMI) mengusulkan evaluasi  formulasi bagi hasil atau sharing  terhadap jasa bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendorong PBM bisa menambah investasi peralatan serta perbaikan produktivitas bongkar muat dari dan ke kapal.

Wakil Ketua APBMI DKI Jakarta Sodik Hardjono mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan usulan tersebut kepada Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok pada akhir Januari lalu menindaklanjuti keinginan perusahaan bongkar muat (PBM) yang melakukan kegiatan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

“Setelah rapat konsultasi dengan PBM anggota kami, usulan tersebut sudah disampaikan kepada Otoritas Pelabuhan Priok akhir bulan lalu,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (5/2).

Dia mengatakan, saat ini, sharing jasa bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok berlaku 40:60, yakni Pelindo II Tanjung Priok memperoleh 40% dari seluruh kegiatan bongkar muat yang dilaksanakan oleh PBM terseleksi di  pelabuhan Priok.

“Kalau PBM non seleksi yang melaksanakan kegiatan bongkar muat maka diberlakukan sharing 45% kepada Pelindo Priok,” tuturnya.

APBMI DKI, kata dia, mengusulkan besaran sharing jasa bongkar muat kepada Pelindo II Priok diturunkan menjadi hanya 25% atau maksimal 30%.

Sodik mengatakan, APBMI juga mengusulkan supaya diberlakukan pola kemitraan antara Pelindo II Tanjung Priok dan PBM berdasarkan tingkat produktivitas yang berlandaskan business to business,dan bukan melalui penerapan seleksi PBM sebagaimana yang dilakukan oleh Pelindo II selama ini.

Saat ini di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat 16 PBM terseleksi yang menjadi mitra bongkar muat Pelindo II, namun satu PBM dilaporkan tidak lagi beroperasi. Adapun jumlah PBM anggota DPW APBMI DKI Jakarta, hingga Desember 2013 tercatat sebanyak 90-an perusahaan.

“Usulan tersebut kami sampaikan dalam rangka menciptakan kemitraan bisnis yang lebih sehat antara Pelindo dan PBM di Pelabuhan,” ujarnya.

Dia menjelaskan,  setiap barang atau peti kemas yang di bongkar muat di pelabuhan sudah membayar uang dermaga dan bongkar muat sesuai tarif yang berlaku di masing-masing pelabuhan.

Dikonfirmasi Bisnis, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Sahat Simatupang mengakui adanya usulan tertulis dari DPW APBMI DKI Jakarta untuk mengevaluasi formulasi sharing bongkar muat dan pola kemitraan PBM di Pelabuhan Priok.

“Kalau ada usulan seperti itu, saya (OP) minta agar disampaikan secara resmi dan tertulis melalui asosianya sehingga Otoritas bisa menindaklanjuti,”ujarnya.

Sahat mengatakan akan mendudukkan persoalan ini dengan memanggil kedua belah pihak (Pelindo dan PBM) untuk menjelaskan sehingga bisa dicarikan solusi terbaik demi kepentingan kelancaran logistik dan percepatan produktivitas bongkar muat.

Kendati begitu, Sahat menegaskan idealnya Pelindo II Tanjung Priok tidak menerapkan istilah PBM terseleksi di Pelabuhan Priok untuk menjamin kesempatan berusaha yang sama kepada  perusahaan bongkar muat. “Saya tidak kenal istilah PBM terseleksi itu, OP wajib menjaga agar iklim usaha di pelabuhan tetap kondusif,” paparnya.

Kepala Humas Pelindo II cabang Tanjung Priok Sofyan Gumelar mengatakan, Pelindo II secara rutin melakukan penilaian internal terhadap kinerja PBM di Pelabuhan Tanjung Priok.

Penilaian itu dilaksanakan untuk mengetahui kinerja PBM termasuk soal tingkat produktivitas yang sudah dicapai, investasi peralatan yang dilakukan hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang telah dilakukan oleh PBM untuk menggenjot efisiensi kegiatan bongkar muat di pelabuhan. “Penilaian kami lakukan secara periodik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper