Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian menggandeng TNI AD untuk mengembangkan ketahanan pangan nasional, sebagai sesuatu yang strategis dan berpengaruh terhadap keutuhan dan kedaulatan Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI).
Komitmen kerja sama tersebut dituangkan dalam naskah perjanjian kerja sama yang ditandatangani Menteri Pertanian Suswono dan Kepala Staff Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman.
Penandatanganan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerjasama antara TNI AD dengan Kementerian Pertanian pada April 2012 yang kemudian dijabarkan pada November 2012 dengan melakukan kegiatan 'TNI AD Mendukung Ketahanan Pangan' (TMKP)
"Pangan dan energi menjadi bagian yang strategis dan berpengaruh terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI. Maka dari itu kami nilai kerja sama ini penting," kata Kepala Staff Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman di Mabesad, Jakarta, Rabu (29/01/2014).
Menteri Pertanian Suswono menjelaskan pencapaian ketahanan pangan nasional tidak mungkin dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian saja karena keterbatasan sarana prasarana, adapun budaya sangat beragam.
"Kondisi wilayah kepulauan, sarana prasana yang terbatas, budaya yang sangat beragam. Pencapaian pertahanan pertanian tidak bisa menjadi tanggung jawab jajaran Kementan saja. Tapi juga pihak lain, termasuk TNI," jelas Suswono.
Kegiatan TMKP yang dilaksanakan telah berhasil dengan baik. Menurut Budiman, hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi dari kelompok tani yang sangat tinggi serta berhasilnya pengolahan ribuan hektar lahan menganggur milik TNI AD oleh para petani setempat.
Selain itu kesejahteraan petani juga meningkat karena selain adanya lahan untuk diolah, petani juga diberi bantuan berupa peralatan pertanian.
Diharapkan dengan diteruskannya kerjasama antara TNI AD dan Kementerian Pertanian ini akan dapat melatih prajurit TNI AD untuk menjadi sumber daya manusia dalam penyuluhan lapangan di daerah, agar terbina koordinasi yang baik dengan Kementerian Pertanian.
Selain itu diharapkan juga pelaksanaan program cetak sawah baru dapat terlaksana dengan baik di tiap komando wilayah militer.