Bisnis.com, PANGKALPINANG - Pasokan sapi potong di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), dari Pulau Jawa dan Sumatera tersendat, karena kondisi cuaca di perairan memburuk.
"Saat ini, persediaan sapi potong untuk memenuhi konsumsi warga kurang berdampak terhadap kenaikkan harga yang cukup tinggi," kata pedagang daging sapi Sulaiman di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Senin (27/1/2014).
Dia menjelaskan hampir sebulan terakhir pedagang sapi tidak lagi mendapatkan pasokan sapi potng dari Madura, Lombok, Lampung dan Palembang, karena kapal angkutan ternak tersebut tidak beroperasi.
"Kapal ternak ini tidak berani berlayar, karena takut dihantam gelombang tinggi," ujarnya.
Dia mengatakan terbatasnya stok sapi tersebut berdampak langsung terhadap harga daging naik menjadi Rp150.000 per kg dari harga sebelumnya Rp120.000 dari harga normal Rp95.000 per kg.
"Apabila cuaca buruk terus berlanjut dan pasokan semakin kurang maka diperkirakan harga daging ini akan terus mengalami kenaikkan, sehingga kian memberatkan konsumen," ujarnya.
Menurut dia, kenaikan harga daging ini telah berdampak pada permintaan daging yang semakin kurang.
"Permintaan daging sepi seiring daya beli warga semakin melemah sebagaidampak warga semakin sulit beraktivitas menambang timah dan hasil perkebunan petanipun kurang selama musim hujan ini," ujarnya.
Mamad pedagang daging lainnya, mengaku membatasi pemotongan sapi karena permintaan daging masyarakat berkurang.
"Biasanya, kami memotong 3 ekor sapi per hari dibatasi menjadi satu ekor per hari, untuk mengantisipasi kerugian, harga sapi yang tinggi, sementara permintaan daging berkurang," ujarnya.
Saat ini dia mengaku kesulitan menjual hingga 100 kg daging, karena masyarakat beralih membeli daging ayam dan kebutuhan sehari-hari lainnya yang lebih murah.
"Pembatasan pemotongan sapi ini juga untuk mengantisipasi kelangkaan daging sapi di pasaran karena ternak sapi yang merupakan stok tahun lalu semakin berkurang," ujarnya.