Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tengah menggodok pembentukan road map atau pemetaan ritel dan pusat perbelanjaan di Indonesia sebagai strategi untuk mengembangkan potensi ritel di Tanah Air.
Wakil Sekjen Aprindo Satria Hamdi Ahmadi mengatakan road map tersebut tidak hanya untuk memetakan kondisi ritel dan mall yang sudah ada saat ini, tetapi juga menggambarkan kemungkinan penetrasi investasi ritel yang potensial di kemudian hari.
“Kita ingin ritel di Indonesia bisa semakin berkembang sehingga berdampak pada perekonomian nasional. Karena itu perlu dibuat road map karena saat ini kita belum memiliki,” ucapnya kepada Bisnis.com, Senin (20/1/2014).
Hal yang tidak kalah penting, sambungnya, melalui pemetaan kondisi tersebut, para retailer dan pusat perbelanjaan dapat saling terintegrasi dan bekerjasama mempersiapkan diri terhadap trend di industry ritel secara nasional maupun global.
“Kita juga harus dapat memetakan keunggulan para peritel nasional yang dapat lebih dipacu dan ditingkatkan menghadapi persaingan global,” ucapnya.
Tidak menutup kemungkinan, dengan menonjolkan berbagai keunggulan produk dan brand, serta cirri khas yang dimiliki para pelaku usaha nasional, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Apalagi, bila pusat perbelanjaan tersebut didesain dengan interior yang menawan serta memiliki ruang pameran seni.
“Road map juga dibutuhkan untuk menarik wisatawan, kita bisa sajikan informasi yang menarik mengenai perkembangan ritel serta lokasi-lokasi pusat perbelanjaan yang memiliki brand-brand berkualitas, atau ruang seni kreatif.”
Yongky Surya Susilo, Staf Ahli Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengakui saat ini Indonesia masih kalah dengan negara Malaysia.
Pasalnya, negara tetangga itu saat ini sudah memiliki road map yang berisi mengenai 12 poin mengembangkan mall untuk menarik wisatawan.
“Di Indonesia belum punya road map, padahal ritel dan pusat perbelanjaan kita sangat banyak dan tersebar di berbagai wilayah. Karena itu, Aprindo saat ini juga tengah menggodok road map,” ucapnya.
Dengan adanya pemetaan tersebut, peritel dapat mengatur potensi pembangunan dan penyebaran mall besar, hypermarket, restoran, atau supermarket sehingga tidak saling tumpang tindih.
“Yang penting dilihat potensinya, serta kebutuhan yang perlu untuk dibangun di daerah tersebut karena ini berpengaruh pada distribusi.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
