Bisnis.com, JAKARTA - Kapal motor (KM) Burung Laut 101 yang mengalami mati mesin di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, akhirnya berhasil ditarik kapal patroli keselamatan KN Alugara P-114 milik Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Pelabuhan Tanjung Priok, ke perairan labuh di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jum’at (10/1/2013) malam.
Kepala pangkalan PLP Tanjung Priok, Capt. Teddy Mayandi, mengatakan seluruh awak kapal KM Burung Laut 101 berbobot 673 gross tonage (GT)itu, dalam keadaan selamat meski mengalami kelelahan setelah dua hari terapung-apung di tengah laut.
“Proses penarikan berjalan lancar, sehingga kapal yang ditarik dari lokasi terapung sekarang berada di kawasan Labuh Sunda Kelapa dan diserahkan ke pemiliknya,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Sabtu (11/1/2013). Hingga kini, kata dia, pemantauan kondisi fisik kapal tersebut masih terus dilakukan.
Teddy menceritakan sebelum mengalami musibah, KM Burung Laut 101 berangkat dari pelabuhan Sunda Kelapa hari Rabu (8/1) pagi menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membawa besi beton dan rangka jembatan.
Namun, ketika kapal sampai di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, mengalami kerusakan mesin. “Awak kapal itu berusaha untuk memperbaiki, namun kerusakan terbilang berat, sehingga mesin gagal diperbaiki dan terapung-apung di perairan itu selama 2 hari,” tuturnya.
Dia mengatakan pemilik KM Burung Laut 101 yakni PT Tendri Dharma Samudera, sudah berusaha mencari bantuan agar ada yang bisa menarik kapal dari perairan, tetapi gagal.
Akhirnya pemilik kapal itu menghubungi kantor PLP Tanjung Priok, pada hari Kamis (9/1) sore untuk melaporkan kapalnya yang sedang terapung-apung di perairan dan meminta bantuan untuk dilakukan penarikan.
“Atas laporan dari pemilik kapal, kami siap untuk melakukan pertolongan saat itu juga, namun atas permintaan pemilik kapal, kegiatan penarikan kapal yang mati mesin itu dilakukan pada keesokan harinya,"paparnya.
KN Alugara milik PLP Tanjung Priok berangkat ke lokasi perairan pada Jum’at pagi (10/1) pukul 08.45 Wib dari dermaga Pangkalan PLP Tanjung Priok dengan Komandan Rona Wira Perkasa, dengan awak kapal berjumlah 22 orang.
“Proses penarikan bisa dilakukan dengan cepat, karena ada kapal patroli yang siap beroperasi dari dermaga pangkalan pangkalan,”ujarnya.
General Manager PT Tendri Dharma Samudera, Franz Darmawansyah menyatakan mengapresiasi peran PLP Tanjung Priok yang cepat menanggapi laporannya, mengingat keadaan perairan di lokasi kapal yang sedang mengalami mati mesin alunnya sangat kencang.
“Sebelumnya kami sudah berusaha mencari pertolongan di lokasi, tetapi sulit mendapat bantuan. Namun ketika kami menghubungi pihak PLP Tanjung Priok responnya sangat cepat melakukan pertolongan, sehingga kapal dan awaknya terhindar dari keadaan yang lebih buruk lagi,” ujar Franz.(K1)