Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi defisit anggaran 2013 mencapai Rp209,5 triliun atau 2,24% terhadap produk domestik bruto, lebih rendah dari target defisit yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2013 senilai Rp224,2 triliun atau 2,38% terhadap PDB.
Realisasi defisit lebih rendah itu terjadi akibat penyerapan belanja lebih rendah daripada realisasi pendapatan negara.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi sementara pendapatan negara Rp1.429,5 triliun atau 95,2% dari rencana yang ditetapkan dalam APBNP 2013 sebesar Rp1.502 triliun.
"Sementara itu, realisasi belanja negara Rp1.639 triliun atau 94,9% dari pagu belanja negara yang ditetapkan APBNP 2013 senilai Rp1.726,2 triliun,” kata Menteri Keuangan M.Chatib Basri, Senin (6/1/2013).
Adapun realisasi pembiayaan anggaran Rp230,1 triliun atau 102,6% dari sasaran APBN-P 2013 sebesar Rp224,2 triliun. Realisasi pembiayaan itu berasal dari pembiayaan dalam negeri Rp243,4 triliun dan pembiayaan luar negeri (neto) negatif Rp13,3 triliun.
Dengan realisasi defisit anggaran Rp209,5 triliun dan realisasi pembiayaan anggaran Rp230,1 triliun, maka dalam pelaksanaan APBN tahun 2013, terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) Rp20,5 triliun.